Perpustakaan

Universitas Islam Riau

Perpustakaan

Universitas Islam Riau

Bagaimana Menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar?

Di era baru pendidikan sekarang ini menuntut dosen maupun kalangan akademisi menulis jurnal ilmiah sebagai salah satu syarat utama dalam berbagai moment yang berkaitan dengan kenaikan pangkat dosen, penilaian kinerja dosen, kebutuhan penilitian, dan lainnya. Namun terkadang, dosen atau tenaga pengajar masih mengalami kebingungan tentang tata cara penulisan jurnal ilmiah yang baik.

Setiap jurnal ilmiah yang diterbitkan, tidak terlepas dari sejumlah kaidah atau aturan yang berbeda-beda tergantung kebijakan atau porsi yang diinginkan penerbit. Pada pembahasan kali ini duniadosen memberikan ulasan bagaimana cara dan prosedur dalam penulisan jurnal ilmiah yang dapat Anda jadikan referensi. Sebelum mengulas lebih jauh, kita akan memahami apa itu jurnal ilmiah.

Pengertian Jurnal

Jurnal ilmiah pada umumnya adalah sebuah publikasi periodik berupa karya tulis artikel ilmiah yang diterbitkan secara berkala. Biasanya, jurnal ilmiah diterbitkan pada jangka waktu tertentu yaitu setiap empat bulan atau satu tahun sekali. Isi pembahasannya pun cukup luas dengan isi yang padat dan umumnya terdiri dari 6 hingga 8 halaman saja.

Tujuan pembuatan jurnal ilmiah adalah untuk mengembangkan sebuah penelitian yang telah ditulis serta menjadi acuan untuk para peneliti lain yang sedang melakukan penelitian sejenis. Umumnya, jurnal ilmiah memiliki cakupan pembahasan materi yang luas dan padat, yang setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan.

Selain itu, tujuan membuat jurnal ilmiah yaitu digunakan sebagai media mengembangkan keilmuan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan. Dapat juga sebuah jurnal ilmiah dijadikan bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Susunan Jurnal

Format atau susunan untuk jurnal ilmiah pada umumnya terdiri dari:

  1. Judul
  2. Abstrak
  3. Pendahuluan
  4. Bahan dan Metode
  5. Hasil
  6. Pembahasan
  7. Kesimpulan
  8. Daftar Pustaka
Penjelasan bagian dari jurnal
Judul

Judul Jurnal tidak diperbolehkan memiliki makna ganda dan judul jurnal disarankan tidak lebih dari 12 kata dalam bahasa Indonesia, sedangkan judul dalam bahasa Inggris hanya 10 kata.

Judul menggunakan huruf kapital, dicetak tebal dan di berada di atas dan tengah halaman utama.

Cantumkan nama penulis dan pembimbing dengan disertai afiliasi perguruan tinggi atau instansi akademis lainnya. Serta cantumkan alamat rumah dan alamat email penulis beserta pembimbing.

Abstrak

Dalam tahap kedua menulis jurnal ilmiah ini, satu hal yang harus diketahui adalah abstrak tidak sama dengan ringkasan. Jika ringkasan berisi rangkuman isi jurnal keseluruhan, maka abstrak terdiri dari pemadatan dari seluruh isi jurnal yang disampaikan secara umum.

Tujuannya, untuk memandu pembaca sebagai gambaran pertama tentang isi dari jurnal tersebut. Abstrak yang bagus memengaruhi jumlah pembaca dari jurnal yang diterbitkan. Temuan baru dari jurnal sebaiknya disampaikan di abstrak.

Cantumkan kata kunci dalam abstrak jurnal ilmiah. Kata kunci ini penting untuk menjelaskan subjek, objek dan pembahasan uatama dari jurnal yang dibuat.

Pendahuluan

Pendahuluan pada umumnya ditemui di setiap penelitian ilmiah, termasuk jurnal ilmiah. Pendahuluan bisa dikatakan bagian yang penting dalam cara membuat jurnal ilmiah. Karena berisi tentang alasan mengapa menulis jurnal ini, menjelaskan juga tentang latar belakang menulis jurnal. Kedua hal itu kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep ilmiah dari para ahli yang relevan dengan pembahasan jurnal kita.

Di dalam pendahuluan, juga akan mengajukan hipotesis dan permasalahan yang menjadi pembahasan utama dalam jurnal. Kemudian dibahas dalam bagian hasil pembahasan.

Metode Penelitian

Bagian ini menjadi bagian penting dalam jurnal ilmiah. Karena metode penelitian ibarat pisau, yang digunakan dalam meneliti dan membuat jurnal.

Langkah dan tahapan dalam melakukan penelitian dan penulisan jurnal juga harus dijelaskan secara rinci agar pembaca mengetahui proses kita saat membuat jurnal. Hal ini penting, karena keaslian dari metode penelitian yang dijalani akan membuat jurnal semakin orisinal.

Dengan menjelaskan metode penelitian secara rinci, membuat jurnal kuat secara akademis dan terlepas dari tuduhan plagiarisme yang menjadi momok pada setiap artikel karya tulis ilmiah hasil penelitian.

Hasil

Di tahap ini penulis diminta memberikan informasi tulisan yang terbilang cukup singkat. Yang isinya; penjelasan berbentuk teks, tabel atau diagram, maupun gambar yang relevan. Data yang disajikan pun harus objektif dan tidak boleh memuat interprestasi dari siapapun.

Untuk memudahkan pembaca, tampilkan pula dalam bentuk diagram batang, tabel dan gambar. Dengan ditambah keterangan penjelasan atau deskripsi singkat di bawah diagram, tabel dan gambar.

Pembahasan dan Hasil Pembahasan

Dalam tahap ini berisi pemaparan dan penjelasan tentang pembahasan dan hasil pembahasan apa saja yang menjadi temuan baru dari jurnal yang ditulis. Jelaskan perbedaan dari jurnal sebelumnya yang terkait juga harus dipaparkan.

Selanjutnya, dalam bagian dan hasil pembahasan harus menjelaskan jawaban dari hipotesis dan permasalahan yang disampaikan dalam bagian pendahuluan.

Sama dengan bagian metode penelitian, dengan memaparkan perbedaan dan temuan baru jurnal yang ditulis dengan jurnal lainnya. Hal itu akan memperkuat orisinalitas jurnal anda sekaligus menghindari plagiarisme.

Kesimpulan

Sebagai pada umumnya, kesimpulan yang biasanya menjadi akhir dan rangkuman dari keseluruhan isi begitu juga kesimpulan pada jurnal ilmiah. Dalam bagian kesimpulan ini, penulis jurnal harus menjelaskan pembuktian hipotesis yang dibahsa dalam pendahuluan dengan temuan dalam hasil pembahasan.

Adanya keterkaitan antara hipotesis yang menjadi permasalahan utama dalam jurnal ilmiah, dijawab dalam hasil pembahasan. Bagian kesimpulan harus menerangkan keterkaitan kedua hal ini, yang menjadi tujuan utama dalam pembuatan jurnal ilmiah.

Daftar Pustaka

Pada tahapan terakhir ini penulis jurnal ilmiah menuliskan tiap buku atau jurnal yang dijadikan rujukan serta acuan pada proses penulisan. Kejujuran jurnal akan nampak dari seberapa jujur penulis mencantumkan buku dan jurnal yang digunakan.

Contoh jurnal ilmiah yang mengangkat topik program Raskin dari pemerintah di atas bisa dijadikan referensi. Sehingga memudahkan kamu dan siapa saja untuk bisa menyusun jurnal ilmiah dengan baik dan benar meskipun secara sederhana.

Tips Menghindari Kesalahan 

Melalui pemaparan diatas, maka diketahui bahwa menyusun jurnal perlu atau wajib mengikuti skema yang sudah ditentukan. Sehingga isinya sendiri harus runtut agar mudah dibaca dan bisa dibedakan dengan karya tulis jenis lainnya, terutama dari karya tulis non-ilmiah.

Membantu untuk menghindari kesalahan dalam penyusunan jurnal ilmiah, maka bisa menghindari kesalahan dengan beberapa tips berikut ini:

  • Usahakan mencari referensi, sebab dengan membaca referensi jurnal yang sudah terbit maka sama artinya mempelajari sistematika atau strukturnya. Hal ini membantu mengikuti sistematika yang sudah ada.
  • Konsultasi dengan ahlinya atau pihak yang lebih senior, jika kamu mahasiswa maka bisa konsultasi dengan dosen yang bidang ilmunya sesuai tema jurnal yang disusun. Sehingga bisa mengoreksi isinya maupun dari segi sistematika penulisan.
  • Jangan lupa untuk mengecek plagiat, sebab jurnal ilmiah harusnya bebas unsur plagiat. JIka ada kutipan, maka pahami bagaimana menambahkan kutipan tersebut agar tetap bebas dari plagiat.

Menyusun jurnal ilmiah akan menjadi sulit jika kamu tidak mau belajar dan banyak mencari referensi. Sehingga, penting sekali untuk terus belajar, berlatih, dan juga membaca berbagai jurnal agar lebih paham bagaimana menyusun jurnal dengan baik dan benar.

 

 

 

Sumber : https://www.duniadosen.com/menulis-jurnal-ilmiah/

Facebook
Twitter
WhatsApp